Kamis, 21 Agustus 2008

Jadilah Manusia Yang Berprestasi



Setiap usaha hanya akan benar-benar memberikan hasil setelah seseorang menolak untuk berhenti berusaha. Seorang yang ingain berhasil harus gigih dan pantang menyerah.

Sejarah telah menunjukkkan bahwa pemenang-pemenang terkenal biasanya menemui hambatan yang menyakitkan sebelum mereka berhasil. Mereka berhasil karena mereka tidak berkecil hati dengan hambatan-hambatan dan kegagalan-kegagalan tersebut.

Orang yang tak punya masalah berarti tidak hidup. Demikian Elbert Hubbard berprinsip. Dalam bidang tasawuf, Syekh Ibnu ‘Atha’illah mengatakan bahwa datangnya kesukaran adalah hari raya bagi para murid yang sedang melatih diri untuk bertaqarrub. Pengalaman akan perasaan-membutuhkan dan kegagalan serta ketidakberdayaan merupakan peringatan yang sangat berguna bagi sifat-diri yang rendah tapi dengan tujuan yang agung. Asal bisa mengolah dan menguasai kegagalan, kehilangan pun dapat dirubah menjadi panji kemenangan. Dengan kegagalan, seseorang akan tahu potensi dirinya yang sebenarnya amat sangat luar biasa, dan dengannya pula ia tahu kebesaran Tuhannya dan akhirnya tahu realisasi rahmat dan kemurahan-Nya.

Mampu tidaknya seseorang menghadapi kegagalan tergantung pada pola pikir orang tersebut. Orang yang selalu berpikir positif akan selalu mendapat hasil yang positif karena ia tidak takut menghadapi kegagalan. Masalah dan kegagalan bukan melulu sesuatu yang negative dan harus dihilangkan dengan segera, melainkan sebagai tanda kehidupan. Kalau ada yang menginginkan kehidupan yang tanpa masalah sama sekali maka hendaknya dia mati saja dan hidup di kuburan, karena hanya disitulah tempat yang tak satupun dari penghuninya mempunyai masalah.

Membaca biografi orang-orang besar dan berhasil sangat membantu untuk lebih banyak belajar bagaimana menyelesaikan masalah, karena hampir tidak ada satu pun diantara mereka yang tidak pernah menghadapi masalah yang besar. Patut kita pertimbangkan hal-hal berikut ini:

- Nabi Muhammmad menghadapi kendala yang sangat besar pada awal penyebaran agama Islam. Ditinggal mati paman dan istri tercinta lalu terusir ke Thaif lalu harus hijrah ke Madinah adalah proses ujian yang harus dilalui sebelum datangnya kesuksesan besar, yaitu tersebarnya Islam di Jazirah Arab, bahkan seluruh dunia.

- Woody Allen, adalah contoh lain dari zaman modern ini. Penulis, produser, dan sutradara pemenang Academy Award ini pernah tidak lulus dalam mata kuliah produksi film di New York University dan College of New York.

- Pada tahun 1959, pejabat Universal Pictures memecat Clint Eastwood dengan mengeluarkan pernyataan-pernyataan berikut. “Anda tidak berbakat, gigi Anda ada yang cuwil, jakun Anda terlalu menonjol dan Anda berbicara terlalu pelan.” Seperti yang kita ketahui, setelah itu Clint Eastwood justru berhasil meraih Piala Oscar untuk actor terbaik dalam film “Unforgiven” pada tahun 1997 dan pada tahun 2005 ini dia meraih Piala Oscar lagi sebagai sutradara terbaik.

- Malcolm Forbes, pemimpin editor majalah Forbes salah satu majalah bisnis paling sukses di dunia sampai saat ini, tidak berhasil menjadi staf majalah kampus ketika dia menjadi mahasiswa di Princeton University.

- Pada tahun 1962, Perusahaan Rekaman Decca menolak group rock yang terdiri dari empat anak muda Inggris. “Kami tidak menyukai suara kalian”, kata salah seorang eksekutifnya. Namun anak-anak muda dengan group rock bernama Beatles itu tidak putus asa dan terus giat berlatih sehingga menjelma menjadi group musik paling melegenda di abad duapuluh.

- “Kau tidak akan menjadi terkenal nak. Sebaiknya kau kembali menjadi supir truk saja”, begitu kata Jimmy Denny, manajer Grand Ole Opry, ketika memecat Elvis Presley pada tahun 1954. Tapi dengan semangat dan kegigihannya, Elvis Presley kemudian menjadi penyanyi paling terkenal di Amerika, bahkan dunia .

- Ketika Thomas Edison menemukan bola lampu, dia telah melakukan eksperimen lebih dari 2000 kali sebelum akhirnya bolalampu itu menyala. Seorang reporter muda bertanya bagaimana rasanya mengalami kegagalan sebanyak itu. Edison menjawab, “Saya tidak pernah gagal sekalipun, hanya saja untuk menemukan bola lampu, saya memerlukan 2000 tahap”. Dia tidak pernah menyerah dalam berusaha. Setelah itu, sekitar 1300 penemuan baru lainnya ditemukan oleh Thomas Edison.

- Pada usia 46 tahun, Beethoven tuli total. Tapi dengan kegigihannya, karya-karya terbesarnya justru dia lahirkan setelah musibah itu.

- Douglas Bader, seorang pilot pesawat tempur Inggris kehilangan kedua kakinya dalam sebuah kecelakaan udara. Dia tetap bergabung dengan Angkatan Udara Inggris dengan dua kaki palsu. Selama Perang Dunia II dia tiga kali ditangkap pasukan Jerman dan dapat melarikan diri tiga kali pula.

- Wilma Rudolph lahir secara prematur dan mempunyai harapan hidup yang sangat tipis. Pada usia 4 tahun dia terserang radang paru-paru dan demam scarlet yang menyebabkan kaki kirinya lumpuh dan ia harus berjalan dengan penyangga kaki. Pada usia 9 tahun ia berusaha untuk berjalan tanpa penyangga dan baru pada usia 13 tahun dia berhasil berjalan dengan tegak. Pada tahun tersebut ia memutuskan untuk menjadi pelari. Dia rajin mengikuti perlombaan meskipun selalu mencapai finis paling akhir. Setiap orang menasehatinya untuk berhenti, tapi ia terus berlatih berlari tanpa kenal putus asa. Akhirnya, gadis yang dulu divonis tidak akan mampu berjalan itu, berhasil merebut tiga medali emas Olimpiade untuk negaranya.

- Franklin Delano Roosevelt tetap dicintai dan dipercaya oleh rakyat untuk menjadi presiden Ameriak 4 kali berturut-turut meskipun ia lumpuh sejak usia 39 tahun.

Dan masih amat sangat banyak lagi contoh orang-orang yang mamou bangkit dari kegagalan kemudian menjadi orang besar. Mengapa mereka bisa menanggulangi semua kegagalan dan problem mereka bahkan kemudian menjadi manusia-manusia yang sukses. Ternyata yang mereka lakukan pertama kali adalah mengubah pola pikir mereka terhadap kegagalan. Ada beberapa poin yang bisa dijadikan batu loncatan unutuk mengubah pikiran, diantaranya:

1. Benahilah batin Anda. Karena manusia biasanya bukan kalah oleh lawannya melainkan kalah oleh dirinya sendiri.Cepat atau lambat manusia akan menerima apa yang ia ekspektasikan (fikirkan dan harapkan). Jika dia ekspektasikan sesuatu yang negative pada dirinya maka hal itu akan mempengaruhi respon dan sikapnya.Tapi jika ia ekspektasikan hal-hal yang positif pada dirinya maka i respon dan sikapnya pun akan positif. Apa yang ia ekspektasikan memotivasi dirinya untuk mampu mewujudkannya. Hal ini sesuai dengan hadits qudsi yang menyatakan bahwa Allah SWT akan memberikan kepada hambanya sesuai dengan apa yang hamba itu fikirkan atas dirinya sendiri.
2. Jangan mau manjadi sandera masa lalu Anda. Salah satu alasan mengapa Allah SWT menciptakan waktu adalah agar ada tempat bagi manusia untuk menguburkan kegagalan masa lalunya. Karena sudah kodrat manusia, sampai yang terbaikpun pasti pernah tersandung dan mengalami kegagalan. Tapi orang-orang sukses tidak pernah terpuruk oleh kegagalan-kegagalan masa lalunya. Karena kegagalan masa lalu seseorang akan memberikan salah satu diantara dua dampak berikut; dia akan terpuruk dan hancur atau dia akan mencari terobosan-terobosan yang membuatnya bangkit dan sukses.
3. Ubahlah pola pikir Anda. Berpikirlah positif. Cara pandang seseorang terhadap suatu masalah adalah gambaran kepribadiannya. Laksana orang yang berada dibilik penjara dan sedang melongok keluar jendela pada malam hari, bisa saja ia memilih memandang kebawah dan akan dia lihat comberan yang kotor dan bau, atau dia memilih melihat keatas yang penuh dengan bintang-bintang yang bersinar terang.
4. Petiklah hikmah positif dari pengalaman-pengalaman negative. Karena seorang pecundang adalah orang yang membuat kesalahan dan tak dapat memetik hikmah dari pengalaman tersebut. Dalam ilmu pengetahuanpun kekeliruan selalu mendahului kebenaran.

Setelah mengubah pola pikir, harus diambil langkah-langkah untuk menjadikan kegagalan sebagai batu loncatan untuk kesuksesan. Langkah-langkah tersebut adalah:

1. Sadarlah bahwa ada perbedaan besar antara orang-orang yang berprestasi biasa-bias saja dan orang-orang yang berprestasi luar biasa.
2. Pelajarilah definisi dari kegagalan.
3. Jangan menganggap diri Anda pecundang.
4. Ambillah tindakan segera dan kurangilah rasa takut.
5. Ubahlah respon Anda terhadap kesulitan dengan menerima tanggungjawab.
6. Jangan Anda biarkan kegagalan memasuki diri Anda.
7. Ucapkan selamat tinggal kepada hari kemarin.
8. Ubahlah diri Anda, maka dunia Andapun akan berubah.
9. Kuasailah diri Anda dan jangan terperangkap dalam ego sendiri karena hal itu akan menjadi penjara. Ingat, orang-orang yang murah hati jarang sakit mental.
10. Carilah hikmah dari setiap pengalaman buruk.
11. Jika pada mulanya Anda sukses, cobalah sesuatu yang lebih sulit.
12. Belajarlah dari pengalaman buruk dan jadikanlah itu pengalaman baik.
13. Perbaiki kelemahan-kelemahan yang melemahkan Anda.
14. Pahamilah bahwa tidak ada perbedaan besar antar kegagalan dan sukses.
15. Bangkitlah, lupakanlah, dan majulah terus.

Terakhir, sebagai hamba Allah , maka harus memeperbaiki hubungan spiritualnya dengan Allah. Baiknya amal seseorang di mata Allah adalah hasil dari baiknya spiritual. Maka siapa sadar akan sifat-sifatnya maka Allah akan membantunya dengan sifat-sifat-Nya. Siapa mengakui kehinaannya, niscaya Allah membantunya dengan kemuliaann-Nya,. Siapa mengakui ketidakberdayaannya, niscaya Allah membantunya dengan kekuasaan-Nya. Dan siapa mengakui kelemahannya, niscaya Allah membantunya dengan kekuatann-Nya. Sukses, Amin, Allahu Akbar

2 komentar:

  1. Salam......
    Membaca profil orang2 berprestasi diatas tadi..aku jadi mikir...deh..

    BalasHapus
  2. Membaca kisah orang-orang hebat, saya teringat pada diri saya sendiri meski belum masuk golongan orang2 hebat. Saat ini jabatan saya termasuk diurutan atas setelah pemimpin redaksi. Saya memegang tanggungjawab Redaktur Pelaksana (Redpel) Harian Sumatera Ekspres (Jawa Pos Grup) salah satu harian terbesar di wilayah Sumatera. Saya dulu adalah orang yang gagal. Kuliah saya di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Raden Fatah Palembang, hanya numpang lewat sampai semester 3 padahal saya kuliah sudah ada sponsor alias gratis, tinggal belajar saja. Tapi ditengah perjalanan, bapak saya sakit-sakitan, tiga adik saya butuh biaya sekolah. Penghasilan bapak saya selama ini hanya mengandalkan gaji pension Veteran Rp 175 ribu, penghasilan lain adalah panen padi. Tapi tanaman padi tidak bisa diharapkan, lebih sering gagalnya daripada hasilnya. Akhirnya saya nekad melamar jadi wartawan dengan ijazah SMA. Di depan meja Pemimpin perusahaan, saya sempat dicacimaki. ‘’Dengan ijazah SMA mau melamar wartawan? Wartawan itu orang pintar, harus S2, harus bisa bahasa Inggris, harus punya pengalaman menulis. Anda tahu siapa pembaca surat kabar kita? Mulai tukang becak sampai presiden. Kalau yang nulis ternyata wartawan seperti kamu, bagaimana kata pembaca?’’
    Didamprat seperti itu, justru membuat saya makin semangat menjadi wartawan. Ditambah lagi persoalan keluarga yang segera mungkin harus ditolong. Pada saat yang sama, PT PUSRI mengadakan lomba karya tulis ilmiah dan karikatur mengenai pencemaran lingkungan. Alhamdulillah karya saya terpilih dan mendapat penghargaan. Tak hanya itu beberapa ulasan budaya dan feature tentang lingkungan dimuat beberapa surat kabar local dan nasional.
    Saya kemudian melamar lagi menjadi wartawan di media yang sama, yaitu harian Sumatera Ekpres (1990), bertemu pemimpin perusahaan yang pernah mendamprat saya. Saya lalu ditanya lagi. ‘’Kamu mau jadi wartawan? Kamu masih mahasiswa, waktumu akan habis di kampus, sedangkan di kantor adalah on time. Bagaimana kamu bisa membagi waktumu?’’
    Saya bilang, saya bisa membagi waktu.
    ‘’Kegiatanmu selama ini?’’
    Saya jawab, saya menulis artikel, ulasan budaya dan feature social. Bukti tulisan saya dibeberapa media saya bendel, mirip mau jualan koran karena saking banyaknya. Big bos bengong melihat bukti karya saya yang pernah dimuat di koran daerah dan nasional. Akhirnya saya diterima hari itu juga. Sebulan kemudian saya menerima gaji. Dan gaji pertama saya itulah yang akhirnya bisa menolong biaya operasi prostad bapak saya hingga sembuh total, dan membayar ujian sekolah adik-adik saya.
    Kini saya yang masih menyandang ijazah SPG (Sekolah Pendidikan Guru) memimpin para sarjana lulusan UGM, UI, bahkan ada yang lulusan dari Australia. Saya sebenarnya malu, dan saya meski terlambat, mulai kuliah lagi di Fakultas Hukum Sumpah Pemuda Palembang. Alhamdulillah, mungkin inilah jalan takdir Allah, saya harus menunda kuliah….

    BalasHapus